RAMUAN TRADISIONAL UNTUK DISENTRI
Sebelumnya Facebook login telah membahas ramuan tradisional yaitu membuat cincau menjadi minuman cincau. kali ini kami akan membahas bagaimana mengobati disentri.
Disentri merupakan peradangan
pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar
yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah.
Berdasarkan penyebabnya disentri dapat dibedakan menjadi dua yaitu
disentri amuba dan disentri basiler. Penyebab yang paling umum yaitu
adanya infeksi parasit Entamoeba histolytica yang menyebabkan disentri
amuba dan infeksi bakteri golongan Shigella yang menjadi penyebab
disentri basiler.
Kuman-kuman tersebut dapat tersebar dan menular
ke orang lain melalui makanan dan air yang sudah terkontaminasi kotoran
dan juga lalat.
Parasit Entamoeba hystolytica hidup dalam usus
besar, parasit tersebut mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk yang bergerak
dan bentuk yang tidak bergerak. Parasit yang berbentuk tidak bergerak
tidak menimbulkan gejala, sedangkan bentuk yang bergerak bila menyerang
dinding usus penderita dapat menyebabkan mulas, perut kembung, suhu
tubuh meningkat, serta diare yang mengandung darah dan bercampur lendir,
namun diarenya tidak terlalu sering.
Disentri
basiler biasanya menyerang secara tiba – tiba sekitar dua hari setelah
kemasukan kuman/bakteri Shigella. Gejalanya yaitu demam, mual dan
muntah-muntah, diare dan tidak napsu makan. Bila tidak segera diatasi,
dua atau tiga hari kemudian keluar darah, lendir atau nanah dalam feses
penderita. Pada disentri basiler, penderita mengalami diare yang hebat
yaitu mengeluarkan feses yang encer hingga 20-30 kali sehari sehingga
menjadi lemas, kurus dan mata cekung karena kekurangan cairan tubuh
(dehidrasi). Hal tersebut tidak bisa dianggap remeh, karena bila tidak
segera diatasi dehidrasi dapat mengakibatkan kematian. Gejala lainnya
yaitu perut terasa nyeri dan mengejang.
Berikut ini beberapa jenis tumbuhan obat tradisional yang dapat digunakan untuk mengatasi diare, yaitu :
1.PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta)
Khasiat
& Efek : sebagai antiradang. Berkhasiat mengatasi disentri basiler,
disentri amuba, diare, gangguan pencernaan, radang usus, dan lain-lain.
2.DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava)
Khasiat
& Efek : sebagai astringent/pengelat (mengerutkan selaput lendir
usus sehingga dapat mengurangi pengeluaran cairan), anti-diare,
disentri, anti-radang, dan menghentikan pendarahan.
3.SAMBILOTO (Andrographis paniculata)
Khasiat
& Efek : sebagai antiradang, antibakteri, penawar racun. berkhasiat
mengatasi diare, disentri basiler, radang usus, dan lain-lain.
4.KUNYIT (Curcuma longa)
Khasiat
& efek : sebagai anti-radang, anti-bakteri, astringent/pengelat.
Berkhasiat mengatasi disentri, diare, radang usus, gangguan pencernaan,
dan lain-lain.
5.KROKOT (Portulaca oleracea)
Efek & khasiat : antiradang, menurunkan panas, antitoksik. Untuk disentri, diare akut, radang usus buntu, dan lain-lain.
6.KULIT DELIMA (Punica granatum)
Khasiat & Efek: sebagai astingent/pengelat, anti-diare dan disentri, antibakteri.
7.TEH (Thea chinensis)
Khasiat
& efek : sebagai pengelat usus/astringent, anti-bakteri. Teh pekat
Berkhasiat mengatasi diare, disentri, radang usus, gangguan pencernaan.
Dosis : 10-15 gram kering atau 60-120 krokot segar, direbus, airnya diminum.
8. DAUN SENDOK (Plantago major)
Efek
& Khasiat : sebagai antiradang, berkhasiat mengatasi diare,
disentri panas, disentri basiler, gangguan pencernaan, dan lain-lain
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment